Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA
(Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap
peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan
teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. ARPA menjalankan
tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan
universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang
dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin
memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan
diri bila terjadi perang nuklir. Untuk mengatasi masalah ini DoD
mengubah arah risetnya, ARPA. Bekerjasama dengan beberapa universitas,
ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk
packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer
host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah
biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan
tersebut dan membuat software-software pendukung.